Selasa, 30 Desember 2014

Jatuh cinta? Hmm

Akhir-akhir ini ada hal aneh yang terjadi kepadaku. Yang menyebabkan aku banyak melakukan hal yang tidak biasanya aku lakukan...

Rabu, 01 Oktober 2014

Independent day

Independent Day, itulah nama lomba yang paling mengasyikkan di kampungku tiap tahun yang diadakan biasanya saat bulan Agustus. Atau mungkin sebenarnya ini tulisannya Independence Day kali ya? Bukan Independent. Ah yang mau dibahas kan sebenarnya juga bukan itu.
Di lomba Indpendent Day, entah kenapa dua tahun terakhir lomba ini selalu bertepatan dengan acara bagus. Di 12 Juli tahun 2012, aku melewatkan Sheila On 7 dengan teman-teman SMA, yang padahal tiketnya sudah aku dapatkan dari adek kelas yang memang nggak tertarik dengan acara itu. Padahal pengen banget nonton sama mereka, tapi ya sudahlah mungkin belum rejekinya. Dan di tahun 2013, aku melewatkan acara #5thBedogArtFestival. Apa itu #5thBedogArtFestival? Coba kalian cari sendiri. Sebenarnya aku mau saja menjelaskan acara ini, tapi dari pada malah jadi galau, mendingan nggak usah aja. Entah kenapa kalau inget acara itu bawaannya pengen mewek aja.
Oke, sampai mana tadi? Oh, belum sampai mana-mana ding ya. Walaupun namanya Independent, sebeneranya lomba ini adalah lomba berkelompok yang terdiri dari 5-6 anggota tiap tim. Dimana setiap tim harus mempunyai nama kelompok, yel-yel, dan lain-lain. Apa kalian tahu lomba mencari jejak? Ya seperti itulah kira-kira secara garis besarnya. Lomba Independent Day itu dulunya memang terjadi di siang hari, ya ataupun sore lah, yang jelas matahari masih menampakkan cahayanya. Tapi semenjak panitia nya ganti kami, lomba yang seharusnya siang ataupun sore itu diganti menjadi malam hari. Dan akhirnya memang terjadi beberapa kejadian yang sedikit mengganggu kami para panitia. Tapi karena aku ingetnya cuma dikit, jadi ya nulisnya sedikit hehe
Karena lombanya hanya mengelilingi kampung kami sendiri, maka tempat yang seremnya pun juga dikit. Cuma dua, di kuburan dan di papringan (tempat jualan bambu di sebelah utara kantor pos kecamatan).

Kejadian Pertama, 12 Juli 2012
Kejadian ini cuma dialami oleh 2 orang yang memanjat pohon waru di papringan untuk memasang, apa ya namanya..... pokoknya sesuatu untuk menakuti para peserta, yaitu bola plastik yang di selimuti kain putih, dikaitkan di atas pohon dan ketika peserta lewat akan dijatuhkan dari atas. Nah, ketika memasangnya, dua orang tadi sebut saja namanya Udin dan Idin melihat sesuatu di belakang kantor pos. Sesuatu itu meloncat dari arah utara ke selatan beberapa kali. Idin yang melihat itu langsung melompat dari atas pohon waru yang lumayan tinggi itu, tapi mungkin karena dia udah ketakutan, dia tidak merasakan sakit di kedua kakinya. Padahal pohon waru tadi itu juga nggak bisa dikatakan landai lho. Dan yang satu lagi, Udin, masih berada di atas pohon, dia berdoa sekaligus meminta ijin menggunakan pohon itu untuk lomba dan berjanji tidak membuat keributan. Lalu, sesuatu tadi menghilang.
Kayaknya memang cuma ada 1 kejadian di lomba tahun 2012 tadi. Atau mungkin, memang ada yang lain, hanya saja mereka tidak mau menceritakannya.

Oke, kita ke tahun 2013

Kejadian pertama, 24 Agustus 2013
Kejadian ini terjadi di kuburan selatan polsek. Seperti biasanya, di kuburan ini gamenya adalah mengambil bendera yang telah di tempatkan di beberapa penjuru kuburan. Ketika itu ada 4 orang panitia yang berjaga di sana. Namun, yang melihat kejadian ini hanya 2 orang. Orang yang pertama sebut saja namanya Fizi. Dia langsung keringat dingin, dan menyerah untuk menjaga pos.  Dia meninggalkan pos penjagaannya dan pindah ke tempat lain yang lebih ramai. Ketika menghampiri pos tempatku berjaga, aku melihat keringat yang keluar di sekujur tubuhnya dan wajahnya yang pucat itu, sepertinya ada yang tidak beres di pos sebelumnya. Lalu dia menceritakan apa yang dilihatnya tadi, dia melihat sesosok orang hitam, besar yang sedang duduk di atas nisan yang letaknya di dekat pohon-pohon bambu di sisi selatan kuburan. Dia meminta salah satu dari kami mengantarkannya ke garis finish yang sudah ramai orang di sana. Dan orang kedua sebut saja namanya Jarjit, ketika dia telah selesai menjaga pos dan hendak menghidupkan lampu yang ada di kuburan itu, dia juga melihat apa yang dilihat Fizi sebelumnya, tapi tidak seperti Fizi, dia sepertinya memang sudah biasa dengan hal ini. Jadi, dia tidak terlalu kaget dan tidak takut. Maklum, dia anak pramuka, jadi sudah biasa kalau pas jurit malam seperti tadi.

Kejadian kedua,24 Agustus 2013
Nah, kejadian ini yang membuatku menarik untuk menuliskan tentang kejadian yang sedikit misterius di lomba kami. Ya, kejadian kedua ini aku sendiri yang mengalami. Kami semua panitia di sebar di segala pos di sepanjang rute perjalanan. Ada 5 pos yang harus dilewati peserta. Pos pertama, masjid. Pos kedua, balai RW. Pos ke 3, pinggir kali (posku). Pos ke 4, jembatan sungai code. Pos ke 5, papringan. Tapi, kejadiannya tidak terjadi saat aku berjaga di posku sendiri yang ada di pinggir kali itu, malah saat aku jalan-jalan ke pos lain, di pos 5. Iya, aku memang selo. Karena memang pada dasarnya papringan sudah gelap, maka kami lebih mudah untuk menakut-nakuti para peserta. Papringan diatur dengan diberikan boneka putih yang di gantung kemudian bisa dilemparkan. Juga suara-suara berisik yang tidak lain adalah suara kami sendiri. Hehehe.
Nah, jalannya di papringan itu pertigaan dan para peserta harus ambil arah ke kanan yang merupakan rute. Kenapa nggak ambil ke kiri? Ya karena kitu jalan buntu aja sih. Di sebelah kanan peserta ada tempat seperti kandang yang isinya adalah tempat penyimpanan bambu. Di situ ada panitia yang namanya Ehsan yang jaga di dalem untuk mengeluarkan suara-suara pemanasan sebelum masuk ke “menu utama”. Di sebelah kiri ada Doni yang mendandani dirinya sendiri seperti  sesuatu yang mirip dengan guling. Lalu ada aku yang hanya bersembunyi di balik tembok kecil di sebelah kandang. Iya, aku memang termasuk yang tidak berani untuk dandan aneh-aneh kaya gitu. Dan yang lain ada yang jadi operator tali tadi.
Ketika peserta pertama lewat, rencana kami dijalankan. Suara jerat-jerit dari peserta dan dari kami saling bersautan. Lalu peserta pertama lewat. Kejadian anehnya malah baru terjadi bukan saat kami menakuti peserta pertama tadi, namun setelah peserta pertama melewati pos kami. Di depan ku ada genteng jatuh. Aku pun langsung berdiri karena aku kira ada peserta atau panitia yang usil.
“Heh, sopo iki le nguncalke gendeng? Ameh kena aku le.”
(“Heh, siapa ini yang ngelempar genteng? Hampir kena aku.”)
Ehsan yang masih di dalam kandang tidak tau akan hal itu, dia masih ada di pojok utara kandang. Begitupun orang-orang yang di belakangku. Karena harusnya yang ada di depanku hanya 2 orang, Ehsan dan Doni. Tapi Doni juga tidak mungkin, karena dia tidak bisa mengeluarkan tangannya karena berdandan seperti sesuatu yang menyerupai guling tadi. Dan juga tidak mungkin kalau peserta, karena pesertanya sudah lewat beberapa saat yang lalu.
Sebenarnya tidak aneh memang, karena kandang tadi atapnya memang dari genteng dan sudah termasuk bangunan tua. Tapi posisi jatuhnya genteng adalah arah utara selatan, bukan arah timur barat seperti arah kandang kalau memang itu genteng yang jatuh akibat melorot dari atas. Gentengnya pun tidak pecah, seperti dilemparkan dari ketinggian kurang dari 1 meter. Cuma “makbuk” suaranya.
Kami semua masih kebingungan dengan hal itu sampai akhirnya ada anak perempuan yang rumahnya memang di sekitar situ. Di jalan ke kiri, di jalan buntu tadi. Dia dari awal memang menonton lomba kami di dekat situ.
“Ora popo kok saiki wisan, Mas. Mau cen ono cah wedok neng kono. Tapi wes ora nek saiki. Ketoke wes ra ngganggu meneh.”
(“Nggak papa kok sekarang, Mas. Tadi emang ada cewek di situ. Tapi sekarang udah enggak. Kayaknya udah nggak ngganggu lagi.”)
Lah... bajigur tenan batinku. Berarti yang ngelempar genteng tadi emang bukan orang ternyata. Untung aku nggak lihat. Kalau lihat langsung, mungkin aku juga udah pingsan sendiri.

Itu cerita mistis saat lomba di kampungku, kamu punya cerita mistis nggak? Eh mistis nggak sih sebenernya cerita tadi? Nggak serem ya?

Sabtu, 09 Agustus 2014

Kebun Teh Nglinggo, Pantai Glagah, dan Seorang Jomblo Sial

                Dingin, itu yang pertama kali terpikirkan kalau kita berada di daerah dataran tinggi. Touring kami yang kelima sengaja mengambil tempat yang baru, tidak hanya di pantai yang kerjaannya nanti cuma mainan air. Kami memutuskan untuk menuju Kabupaten Kulonprogo. Ada apa di kabupaten ini? Kami berniat menuju kebun teh yang ada di daerah Nglinggo, Samigaluh dan ya walapun tetap mainan air di air terjun yang ada di Sidoharjo, Samigaluh juga. Air terjunnya pun sebenarnya udah pernah kami datangi saat touring Bulan Januari beberapa waktu yang lalu. Ternyata kami memang tidak bisa lepas dari yang namanya mainan air.

Rabu, 23 Juli 2014

Alasan Gebetan Nolak Kamu


Di postingan sebelumnya udah dibahas masalah kapan waktu yang tepat buat nembak gebetan. Nah, karena udah nembak, berarti udah punya jawaban dari dia. Baik itu diterima ataupun ditolak. Postingan kali ini akan membahas buat para pencari cinta yang cintanya ditolak. Kalau kamu di terima, nggak usah dilanjutin baca nggak papa.

Banyak hal yang terjadi dalam masalah percintaan. Dari mulai kenalan, pdkt, nembak, jadian lalu putus. Di tahap-tahap itu ada salah satu tahapan yang juga penting, yang bisa membuat segalanya berubah. Dari temen jadi pacar. Yap, nembak itu bisa merubah status seseorang. Tapi ya namanya hidup, nggak ada yang selalu manis. Kadang pahit, asam, asin, rame rasanya. Dan mungkin inilah beberapa alasan yang aku alami amati sendiri, alasan kenapa gebetanmu nolak kamu.

Selasa, 08 Juli 2014

Kapan Waktu Yang Tepat Buat Nembak Gebetan


Time is money, mungkin pepatah itu ada benarnya. Setiap waktu yang kita lalui adalah uang. Setiap kita melakukan pekerjaan itu bisa menghasilkan uang. Begitu pula dengan urusan percintaan. Pepatah yang namanya Time is love juga ada. setiap waktu kita adalah cinta. Cinta kepada orang tua, cinta kepada sesama makhluk hidup, cinta bertepuk sebelah tangan, ya pokoknya macam-macam lah. Semakin kita bisa memanfaatkan waktu dengan baik, semakin efektif juga waktu yang kita gunakan untuk mendapatakan seorang pacar. Daripada ngehabisin duit buat beli pulsa dan bensin? Lha daripada keburu diambil sama orang? Apalagi diambil sama temen sendiri. Kan nggak enak.

Selasa, 24 Juni 2014

Sebuah Nama Sebuah Cerita

Aku mau ganti nama. Kira-kira mahal nggak ya ruwatan ganti nama kayak gitu? Kalian pernah ngerasain nggak sih, kalian di panggil dengan nama yang bukan nama panggilan kalian? Emang kayaknya kebanyakan orang dipanggil dengan nama awalan mereka juga sih. Masalahnya, nama awalanku nggak enak banget buat panggilan, entah “Kod”, “Drat”, dan yang paling baru dan paling parah, ada yang manggil sampai “Drajat”. Ini apa-apaan....

Minggu, 01 Juni 2014

Curhat Fina

“Pokoknya nanti aku mau curhat sama kalian berdua.”
Karena salah satu chat di bb itu, akhirnya mengantarkan aku menuju tempat gawl anak muda, di jalan Jedral Sudirman sebelah barat toko buku Gramedia Jogjakarta. The Beatles namanya. Aku penasaran dengan tempatnya, apakah akan di putarkan lagu-lagu legendaris milik The Beatles ataupun, dekorasi yang menyerupai Abbey Road dimana tempat itu adalah salah satu tempat yang wajib di kunjungi bagi para pecinta musik yang sedang dolan ke Inggris, khususnya fans The Beatles. Tapi ternyata biasa aja, tidak seperti pikiranku yang jauh kemana-mana tadi. Tapi memang banyak dekorasi foto The Beatles, juga satu set drum mini di tengah ruangan yang di gantungkan.
Entah sebenarnya apa yang membuat Fina menjadi  sangat sedih selama chatting denganku seharian kemarin, padahal biasanya dia terlihat senang, ceria dan bahagia di chat. Entah kenapa ketika membahas masalah cinta, dia berubah menjadi sedikit drama.
***

Kamis, 08 Mei 2014

7 Lagu Terbaik Sheila On 7


Wah, judul tulisannya sangat menggoda sekali untuk di simak, tapi tunggu dulu. Daftar 7 lagu terbaik Sheila On 7 ini ditulis menurut pendapatku sendiri, jadi kalau tulisannya nggak enak dibaca dan banyak yang nggak setuju, mohon dimaafkan.

Rabu, 30 April 2014

Sadranan, Sundak dan Touring Couple


Ini entah siapa yang dulu usul ada jalan jalan di bukan musim liburan gini. Tumben banget cuma hari Minggu biasa pada ngajakin ke pantai. Aku hanya ingat kalau itu pas aku habis UTS bahasa inggris kemudian, aku ikutan PIK-R di Kaliurang selama 3 hari. Walaupun aku mbolos dan cuma ikut di hari jumat sabtunya aja. Gara gara PIK-R itu juga aku nggak bisa nonton Mata Nadjwa On Campus, tapi juga nggak dapet tiket sih sebenernya. Nggak papa, di PIK-R juga bisa ngeliatin adek adek SMA yang bening sih~ dan ternyata mereka berdua kakak adik. Duh dek~ rene karo mas e~

Rabu, 09 April 2014

Empat Belas


Tidak banyak orang yang tahu angka ini adalah angka favoritku. Bukan, ini bukan tanggal lahirku ataupun bulan kelahiranku. Nomor rumahku pun bukan ini. Bukan juga jumlah semua karakter dari namaku. Angka ini adalah nomor absenku. Bukan nomor absen SMP, karena di SMP aku mendapat nomor 18 dan juga bukan di SMA karena aku dapat nomor 31. Nomor ini berawal dari nomor absen di Sekolah Dasar, (sebenarnya absen ku waktu SD adalah nomor 13, tapi karena di kelas 2 ada tambahan murid, jadilah absenku turun satu angka menjadi nomor 14). Atau mungkin karena band idola ku, Sheila On 7. Karena kalau 7 x 2 = 14. Oke, yang ini tadi ngawur. Baiklah, kembali serius. Kenapa memilih 14 bukan angka yang lain tadi? Berikut ini adalah alasan kenapa aku memilih nomor 14. Cekidot!

Selasa, 18 Maret 2014

ECONOSTRAEVENT

Nah, sebenarnya ini adalah event yang sudah dinantikan oleh ribuan penonton dari bulan februari lalu, tapi karena ada bencana alam, maka di undurlah acara ini. Yap, econostraevent. Dari namanya saja kita sudah tau kalau ini ada alah orkestra, econo nya dari kata ekonomi, acara ini memang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi UGM. Economic jazz yang menghadirkan Casiopea itu juga dari ekonomi UGM. Kayaknya mereka memang kumpulan orang-orang “selo” yang bisa membuat acara yang keren bingit gini.

Kamis, 13 Maret 2014

One Million Dream Concert Jogjakarta


Oke, setelah tanggal 8 aku dan beberapa anggota Pemuda Wacana nonton Sheila On 7 di Solo. Tanggal 9, atau hari Minggu nya kami melanjutkan di Jogja, di Grand Pacific Hall jalan magelang. Aku baru 2 kali berada di sini. Ya, yang pertama pas #3on3concert, 18 mei 2012, dan yang kedua ya kemarin tanggal 9 itu.

Selasa, 11 Maret 2014

Sheila On 7 live in Solo



Yap, kemarin sabtu tanggal 8 Maret, aku bersama 2 temanku anggota Pemuda Wacana melakukan perjalanan ke Solo dengan menaiki kereta prameks. Diantara kami bertiga memang belum ada yang pernah menaiki kereta. Dan selain tarif ke solo itu murah, hanya 6ribu rupiah, kami juga nginepnya di kost teman kami. Jadi, kami tidak menggembel di kota tetangga. Dan kebetulan, Sheila On 7 manggung tanggal 8 Maret di solo, jadi momennya tepat sekali.

Sabtu, 22 Februari 2014

Relawan

Nggak kerasa bulan Februari udah mau habis aja. Bulan yang harinya paling sedikit di kalender masehi ini biasanya juga disebut hari kasih sayang, ya karena ada hari valentine yang jatuh di tanggal 14 bulan ini. Tahun lalu aku merayakannya bersama band idola, Sheila On 7 (untuk cerita komplitnya bisa di baca di mari). Tahun ini sepertinya berbeda, sangat berbeda. Tentu saja karena adanya letusan Gunung Kelud yang terjadi pada tanggal 13 februari malam hari itu. Mungkin memang Gusti Allah sengaja meletuskan gunung tersebut supaya para pemuda pemudi indonesia tidak hanya memikirkan tentang valentine. Aku sih nggak kepikiran, jomblo mau mikirin siapa coba? Karena kalau memang mau mengungkapkan kasih sayang, nggak harus dan nggak cuma di tanggal 14 februari doang.

Kamis, 06 Februari 2014

Tribute to Mbak Siti

Kematian memang selalu datang tiba-tiba. Bisa menghampiri siapa saja. Menghampiri kapan dan dimana saja. Dan kita tidak dapat menolak ketika dia mengahmpiri kita.

Selasa, 28 Januari 2014

Mengulang Tahun

“Ulang tahun sok2 ngilang dari media sosial~”
 
Kira-kira begitulah isi sms yang kuterima beberapa hari yang lalu. Sebenernya bukanlah sebuah kesengajaan untuk menghilang dari media sosial hari itu, hanya saja........... tetanggaku meninggal tepat sehari sebelum ulang tahunku itu, sehingga aku sendiri jadi ikutan ribet karena saat itu harus mengantarkan keluarga korban ke rumah duka. Ya kali ada tetangganya meninggal malah sempet nge tweet, “Aku ulang tahun lho. Ucapan disertai doa terbaik akan dapat pulsa dan hadiah menarik.” Bisa di report as spam massal aku.

Minggu, 19 Januari 2014

Air Terjun Sidoarjo

“Ayo neng air terjun Sidoarjo.”

Kira kira seperti itulah kalimat yang membawa kami ke Air Terjun Sidoarjo beberapa waktu yang lalu. Obrolan di angkringan itu ternyata terealisasikan. Jalan jalan pertama para Pemuda Wacana. Jalan jalan kali ini juga termasuk jalan jalan dengan rombongan terbanyak. Dan juga jalan jalan ini nggak habis lebaran seperti biasanya, walaupun memang pas liburan sih. Keluarga yang ikut pun ada 3 keluarga inti. Ada bapak, ibu, dan juga anak anaknya. Orang kampung kami memang suka plesiran.