Kematian memang selalu datang tiba-tiba. Bisa menghampiri
siapa saja. Menghampiri kapan dan dimana saja. Dan kita tidak dapat menolak ketika dia mengahmpiri kita.
Mbak Siti, begitulah sosoknya kami sapa. Dia adalah penjual
indomie di kampung kami. Masakan indomie nya memang berbeda dengan indomie
goreng pada umumnya. Di tambah saos, kecap, cabe, dan bawang putih. Karena
saking enaknya, banyak sekali orang yang datang untuk membeli. Aku sendiri juga penikmat indomie. Emang nggak bisa ke lain hati deh kalau masalah mie instant.
Aku sering masak indomie di rumah, tapi entah kenapa nggak bisa seenak
dengan bikinan Mbak Siti. Akhirnya aku pun tau kalau salah satu rahasia nya
adalah alat masaknya, aku memasak dengan menggunakan kompor gas yang apinya
hanya ada di pinggiran sementara Mbak Siti menggunakan kompor dari tanah liat
(anglo) dan areng tentunya. Jadi, panasnya relatif stabil dan merata. Dan
hasilnya pun sudah bisa ditebak bukan?
Tetapi, Mbak Siti sekarang sudah pergi untuk selamanya,
karena penyakit leptospirosis menyerang dirinya. Walaupun sempat dirawat di
rumah sakit akan tetapi tetap tidak tertolong. Hanya mampu bertahan satu hari
di rumah sakit. Dan percaya atau tidak beberapa orang seperti sudah mendapatkan
firasat akan kepergiannya,
1.
Weh kok pucet e mbak?
(weh kok pucat mbak?)
Hooh ki, mumet tenan sirahku. Tanganku mati roso. Nganti ra kuat adus.
(iya ini, pusing banget kepalaku. Tanganku mati rasa. Samapai nggak kuat mandi)
(woh, parah itu. Lebih baik istirahat aja yang jualan)
Hoo iki, aku ketoke arep prei kok le dodol
(iya ini, aku kayaknya emang mau libur jualannya)
2.
Kok ketoke lagi ra sehat e mbak?
(kok kayaknya baru nggak sehat mbak?)
Hoo pak, aku cen lagi ameh prei suwe le dodol ki. Ameh istirahat
(iya pak, aku emang baru mau libur lama jualannya. Mau istirahat)
Ya seperti itulah kira-kira percakapan beliau beberapa hari sebelum benar-benar istirahat
untuk selamanya. Karena memang beliau dikenal pekerja keras, walaupun sedang
sakit sekalipun,. Pernah katanya beliau jualan dengan tensi 240 (aku nggak tau
ini normal atau nggak, hanya saja sepertinya pada heran).
Setiap orang pasti mempunyai sifat yang baik dan yang buruk.
Dan semoga semua orang sudah memaafkan segala kesalahan yang pernah beliau buat
semasa hidupnya dan semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Amin
Terima kasih Mbak Siti karena warungmu telah menyelamatkan malam kami, ketika
kami para pemuda-pemudi ini kelaparan di tengah malam.
#ripmaksitiindomiekastem #legend #respect
Tidak ada komentar:
Posting Komentar