Banyak hal yang terjadi dalam masalah percintaan. Dari mulai kenalan, pdkt, nembak, jadian lalu putus. Di tahap-tahap itu ada salah satu tahapan yang juga penting, yang bisa membuat segalanya berubah. Dari temen jadi pacar. Yap, nembak itu bisa merubah status seseorang. Tapi ya namanya hidup, nggak ada yang selalu manis. Kadang pahit, asam, asin, rame rasanya. Dan mungkin inilah beberapa alasan yang aku
- Belum move on
Emang yang namanya move
on itu nggak gampang. Semua hal bisa mengingatkan kita tentang dia
yang dulu bersama kita. Mendengarkan lagu favorit dia yang tiba-tiba
diputar di radio. Atau bahkan pengamen yang menyanyikannya saat kita
sedang makan lesehan, juga saat kita sedang di dalam bis kota. Tentang
makanan favoritnya yang tidak sengaja kita makan, yang dulu selalu
kita lihat saat dia lahap memakan suap demi suap makanan yang ada di depannya. Tentang barang yang biasanya dia pakai ataupun kaos yang biasanya dia kanakan. Ya jangan terlalu berharap pada orang yang belum move on dari mantannya deh. Mungkin dia memang masih mau bersedih-sedih dulu, ya kali aja bisa balikan. Gitu deh.
- Nggak boleh sama orang tua
Lha ini juga salah satu hal sulit yang mungkin terjadi kalau kita nembak gebetan kita. Yap, orang tuanya nggak mengijinkan dia buat punya pacar. Bisa saja dia berasal dari keluarga yang agamanya kuat dan tidak ada kamus pacaran di dalam keluarganya. Dan tau sendiri kalau udah masalah agama itu pasti sulit untuk dilanggar. Makanya nggak usah kaget kalau dapet jawaban, “Aku nggak boleh pacaran sama orang tua.” Terus besoknya kamu liat kalau gebetanmu update status kalau dia sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Gitu deh.
- Fokus pada pendidikan
Pendidikan emang penting
dalam kehidupan manusia, makanya sampai ada pepatah mengatakan,
“tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina” walaupun sebenernya hal
itu masih ada perdebatan kalau yang di maksud itu bukan cina,
melainkan Syin yang berarti malah Indonesia yang dikenal jaman
dahulu. Katanya sih gitu. Kebanyakan kerja juga memerlukan lulusan
minimalnya D3 ataupun S1, makanya kita juga nggak bisa menyalahkan
orang yang fokus pada sekolahnya. Walaupun kalau aku sih enggak~. Waktu SMP nembak, ditolak dengan alasan mau fokus nyari SMA. Lalu pas SMA nembak lagi, tapi ditolak lagi karena mau fokus nyari kuliah. Pas udah kuliah ditembak lagi, dan ditolak lagi karena katanya mau nerusin ngambil master. Kemudian pas udah dapet gelar master, dia masih nolak kamu karena dia mau nerusin ngambil gelar doktor. Eh nggak lama kemudian kamu dapet undangan nikahnya dia sama orang lain. Gitu deh.
- Udah punya pacar
Lha kamu udah tau dia
punya pacar kok ya tetep nekat sih? Tapi ya nggak papa. Cinta kan
nggak kenal etika. Lha wong kamu suka sama pacar temen kamu sendiri juga nggak papa kok. Kali aja dia mau mutusin pacarnya demi kamu, terus kamu dicap "Perusak Hubungan" atau ya paling standar sih, bajingan. Dan yang namanya cinta takkan salah. Ya kan siapa tahu
dia lagi bosen sama pacarnya, terus kamu buat pelarian. Dan kemudian
kalau dia udah udah nggak bosen sama pacarnya, kamunya ditinggal. Gitu deh.
- Dia nggak suka sama kamu
Ya dia nggak suka kamu.
Udah gitu aja.
***
Aku pun pernah mengungkapkan perasaan
ku pada gebetan. Dan dia pun memberikan jawaban, “Maaf”. Saat itu
aku berpikir kalau alasan dia nolak aku adalah, dia nggak boleh
pacaran sama orang tuanya, atau bisa saja sebenarnya dia sudah
mempunyai kekasih yang aku sendiri nggak tau kapan dia jadiannya, atau dia jadian sama temenku sendiri yang dia nggak mau kalau aku sampai tau.
Tapi setelah aku berpikir ulang, membaca dan memahami semua SMS dan
DM yang dikirimkan dia, sepertinya alasan yang paling tepat adalah alasan yang terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar