Selasa, 24 Juni 2014

Sebuah Nama Sebuah Cerita

Aku mau ganti nama. Kira-kira mahal nggak ya ruwatan ganti nama kayak gitu? Kalian pernah ngerasain nggak sih, kalian di panggil dengan nama yang bukan nama panggilan kalian? Emang kayaknya kebanyakan orang dipanggil dengan nama awalan mereka juga sih. Masalahnya, nama awalanku nggak enak banget buat panggilan, entah “Kod”, “Drat”, dan yang paling baru dan paling parah, ada yang manggil sampai “Drajat”. Ini apa-apaan....
Jadi kesimpulannya, aku pengen ganti nama yang biar kalau orang baru kenal, orang manggil, atau guru maupun dosen ngabsen itu langsung “Arda”. Padahal udah sering dan nggak bosen-bosennya ngingetin supaya orang-orang itu manggilnya langsung “Arda”. Atau mungkin, mereka tetep manggil “Kod” atau “Drat”, itu gara-gara aku kena karma, karena aku sendiri jarang atau yah, sering manggil orang seenaknya aja kali ya?
Bukannya nggak mau dipanggil “Kod” atau “drat” ya. Tapi hanya cara pemanggilannya itu jadi nggak enak gitu lho. Nama kan pemberian orang tua, dan katanya sih nama itu adalah doa. Aku sendiri juga nggak tau kenapa bisa dapet nama ini. Dulu pernah mau dikasih nama yang lebih bagus, tapi udah lupa juga sampaian karena itu cerita lama. Kalau namaku yang sekarang, nama depan katanya aku lahir ke dunia, itu udah ditakdirkan atau dikodratkan, dan nama akhirannya cuma dari nama bapakku ditambahi kata “da” aja gitu di tengahnya. Simpel dan sangat isis sekali kalau dilihat dampaknya sekarang.
Dan juga, entah kenapa aku nggak suka sama orang yang sebenernya seumuran tapi manggilnya menggunakan kata “Pak”. Bahkan gebetan ku dulu juga manggil aku menggunakan panggilan itu. Aku nggak suka. Dan selalu kubalas dengan, “Emang sejak kapan aku nikah sama ibu kamu?”. Entah dia diajarin siapa buat manggil aku menggunakan panggilan itu. Yah, bisa saja diajari sama gebetannya.
Tapi aku sendiri bisa tahu seseorang lahirnya di bulan apa dari nama mereka. Coba ya, aku bikin list nya
  • Januari : Yanuar, Ari, dll
  • Februari : Febri, Ari, dll
  • Maret : Mary, dll
  • April : Aril, Aprilia, dll
  • Mei : Mei, dll
  • Juni : Yuni, dll
  • Juli : Yuli, dll
  • Agustus : Agus, dll
  • September : Septi, dll
  • Oktober : Okta, dll
  • November : Novi, Nova, dll
  • Desember : Desi, dll
Kayaknya sama sekali nggak berguna ya...

Nama akun twitter ataupun blogku pun, langsung menggunakan nama “arda” biar kalau dipanggil langsung manggil nya arda aja gitu. Walaupun ada pekok nya. Pekok sendiri adalah nama panggilan dari kakekku ketika aku masih kecil. Entah kenapa ketika udah mau bisa ngomong, malah jadi tertunda gara-gara keduluan bisa jalan. Makanya di panggil pekok, yang dalam bahasa jawa itu berarti bego. Sebenernya pun, penggunaan nama ini ketika melihat e-mail mbakku yang menggunakan baekbgt, makanya aku pun berpikir apa yang mewakili diriku. Ganteng banget kan jelas nggak mungkin. Pinter banget apalagi. Makanya, dipilihlah pekokbgt yang memang mempresentasikan seorang arda. Walau seiring berjalannya waktu, penggunaan bgt nya tinggal di alamat e-mail dan juga blog ini.
Ngomong-ngomong masalah nama, pernah kepikiran buat namain anak kalian besok nggak? Atau udah ada bayangan buat namain apa gitu? Kalau aku sih udah malahan. Udah mikirin nama anak, tapi jomblo. Aku sih pengennya anaknya laki kayak bapaknya. Tapi, kebanyakan nama yang kepikiran malah buat anak cewek. Ya, kalau orang-orang yang kenal deket sama aku sih pasti kira-kira udah tau namanya siapa. Aku juga kepikiran buat namain “Emma”. Coba kalian googling deh, search emma gitu. Kan pasti yang keluar Emma Watson, Emma Robert, Emma Stone, dan Emma Arteton. Eh yang terakhir, Gemma ding yang bener.
Adiknya temanku katanya malah mau di kasih nama Amelia kalau akhirnya lahir cewek sama bapaknya, biar waktu nggendong bisa sambil nyanyi "Oh, Amelia gadis cilik lincah riang."
Jadi, kalian punya cerita tentang nama kalian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar