Rabu, 30 April 2014

Sadranan, Sundak dan Touring Couple


Ini entah siapa yang dulu usul ada jalan jalan di bukan musim liburan gini. Tumben banget cuma hari Minggu biasa pada ngajakin ke pantai. Aku hanya ingat kalau itu pas aku habis UTS bahasa inggris kemudian, aku ikutan PIK-R di Kaliurang selama 3 hari. Walaupun aku mbolos dan cuma ikut di hari jumat sabtunya aja. Gara gara PIK-R itu juga aku nggak bisa nonton Mata Nadjwa On Campus, tapi juga nggak dapet tiket sih sebenernya. Nggak papa, di PIK-R juga bisa ngeliatin adek adek SMA yang bening sih~ dan ternyata mereka berdua kakak adik. Duh dek~ rene karo mas e~

Lha malah mbahas cah SMA...

Jalan jalan 27 April itu bisa juga disebut “Touring Couple” karena memang banyak sekali pasangan yang ikut. Teman temanku pada membawa pacar mereka. Bahkan ada yang sudah berkeluarga ikut jalan jalan ini. Hasilnya, cuma ada 2 motor yang boncengannya laki laki semua. Dan salah satunya, motorku.

Aku boncengan karo lanangan meneh..

Tapi nggak papa, karena memang aku minta jadi yang bonceng aja. Lha kesel sama bisa motret motret di jalan sih. Kan seksi dokumentasi. Karena pantainya di Gunungkidul, jelas kami melewati jalur selatan. Iya, lewat Panggang. Jalur yang sama dengan pas jalan jalan di touring habis lebaran kemarin. Di jalan juga aku bernostalgia sekaligus mengingat ingat daerah mana tempat terjadinya hal “itu”. Ketika memasuki TPR, ternyata kami dibayari sama yang udah berkeluarga. Jadi, nggak usah mengeluarkan duit. Alhamdulillah.

Pantai pertama yang kami pilih adalah Pantai Sadranan, entah siapa yang usul juga. Tapi kalau aku sih setuju setuju aja. Soalnya aku juga pernah ke pantai ini, kalau yang ini juga di hitung berarti udah 3x. Lha habisnya juga enak kok pantainya. Setidaknya lebih sepi kalau dibandingkan dengan pantai lainnya. Juga teduh. Pantai ini juga menjadi judul salah satu band indie asik dari Jogja, Answer Sheet. Lagunya berjudul, Love Sadranan.

Ini tumben banget ada yang bawa bola buat main di pantai. Kalau main bola di pantai, mau nendang salto juga nggak bakalan sakit sakit banget sih jatuhnya. Kan bawahnya udah pasir semua.
Kalau nggak dijorokin, sebenarnya aku nggak bakalan keceh (pengen nulis renang, tapi kok masih di pinggiran aja, airnya paling tinggi juga masih sepinggang). Dan resenya, aku nggak bawa baju ganti. Merdu sekali memang.

Setelah dhuhur, juga setelah bajuku (sedikit) kering, kami berpindah pantai. Dan pantai selanjutnya adalah Pantai Sundak. Juga menjadi salah satu pantai favoritku karena adanya masjid yang bisa buat sholat, istirahat, juga ngecharge hape atau kamera. Hehehe
Sundak ini karena banyak sekali gazebo nya, jadi kami memilih salah satu dan kemudian pesen makanan. Juga tentu saja kami foto foto.

Tapi sepertinya, kali ini touringnya kemaleman. Kami saja bisa sholat magrib di Sundak. Di sepanjang perjalanan pulang aku hanya berdoa semoga perjalanan pulang kami lancar, tanpa ada yang kehabisan bensin ataupun bocor di tengah jalan. Karena pasti nggak ada yang nolongin. Dan di jalan pulang emang gelap banget sih. Juga sepi banget. Ngeri juga sih sebenernya kalau kemaleman ternyata. Alhamdulillah sampai Wonosari kota. Ya setidaknya sudah sampai di keramaian..

Tapi ternyata perjalanan malam itu juga nggak buruk buruk banget sebenarnya, karena Bukit Bintang Pathuk sedang bagus bagusnya. Entah karena emang udah malem banget, atau emang lagi pas bagus aja sih.

Karena adanya 2 kamera, foto jalan jalan kali ini banyak sekali. Walaupun sebenarnya, sama aja sih pose posenya. Ini kalau mau lihat.

Touring couple yang mengasikkan. Ya semoga saja kapan kapan bisa sama couplenya sendiri ya kak. Fighting!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar